PENILAIAN PENCAPAIAN
KOMPETENSI SIKAP
DALAM KURIKULUM 2013
Implementasi Kurikulum 2013berimplikasi pada model penilaian
pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian pencapaian kompetensimerupakan proses sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasi informasi untuk menentukan sejauhmana peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan,
penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri. Penilaian pencapaian kompetensioleh pendidik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan, perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik
sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat
memberikan umpan balik kepada pendidik agar dapat menyempurnakan perencanaan
dan proses pembelajaran.
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran
berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang
sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses
tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai
sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum
masing-masing satuan pendidikan.
Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses yang
dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,
pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
kompetensi peserta didik, pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian
kompetensi peserta didik. Penilaian tersebut dilakukan melalui berbagai
teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper
and pencil test), penilaian projek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio),
dan penilaian diri.
Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun
informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan
peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Pencapaian
kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan
dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak
dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa
dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator
yang diharapkan.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan,pengolahan hasil penilaian serta
pemanfaatannya merupakan rangkaian program yang utuh, dan merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut,
perlu ada model penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau
referensi oleh pendidik dan penyelenggaraan penilaian di jenjang SMP.
Makalah ini mencoba
mengupas penilaian pencapaian kompetensi peserta didik pada
kompetensi ranah sikap. Uraian mencakup
pengertian, cakupan, perumusan indikator, teknik penilaian dan bentuk
instrumen, pelaksanaan penilaian, dan pengolahan hasil penilaian, serta
pemanfaatan hasil penilaian.
B. Penilaian Pencapaian Kompetensi
Sikap
1.
Pengertian
Sikap bermula dari perasaan yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari
nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan
dalam perilaku.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta
didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga
merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap
sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara
individual.
2.
Cakupan
Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap
menjadi dua, yaitu sikap spiritual
yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi
vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa,
sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap
spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap
sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas,
penilaian sikap pada jenjang SMP/MTs mencakup:
Penilaian
sikap spiritual
|
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut
|
Penilaian
sikap sosial
|
1. jujur
2. disiplin
3. tanggung
jawab
4. toleransi
5. gotong
royong
6. santun
7. percaya
diri
|
KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu
bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok). Sedangkan KD
pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif
generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda
dengan KD lain pada KI-2). Guru dapat menambahkan sikap-sikap tersebut menjadi
perluasan cakupan penilaian sikap. Perluasan cakupan penilaian sikap didasarkan
pada karakterisitik KD pada KI-1 dan
KI-2 setiap matapelajaran.
3.
Perumusan
Indikator dan Contoh Indikator
Acuan penilaian adalah indikator, karena
indikator merupakan tanda tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus
terukur. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang
dimunculkan oleh peserta didik, yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru
sebagai representasi dari sikap yang dinilai.
Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh
indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1 dan KI-2 jenjang SMP/MTs.
Sikap dan pengertian
|
Contoh Indikator
|
Sikap
spiritual
|
·
Berdoa
sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
·
Menjalankan
ibadah tepat waktu.
·
Memberi
salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
·
Mengucapkan
syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
·
Berserah
diri (tawakal) kepada
Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha.
·
Menjaga
lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat
·
Memelihara
hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
·
Bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia.
|
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianut
|
|
Sikap
sosial
|
· Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ulangan
· Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
· Menyerahkan kepada yang
berwenang barang yang ditemukan
· Membuat laporan berdasarkan
data atau informasi apa adanya
· Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
|
1.
Jujur
adalah perilaku dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
|
|
2. Disiplin
adalah tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
|
· Datang tepat waktu
· Patuh pada tata tertib atau
aturan bersama/ sekolah
· Mengerjakan/mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu yang ditentukan
· Mengikuti kaidah berbahasa
tulis yang baik dan benar
|
3. Tanggungjawab
adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa
|
· Melaksanakan tugas individu
dengan baik
· Menerima resiko dari tindakan
yang dilakukan
· Tidak menyalahkan/menuduh orang
lain tanpa bukti yang akurat
· Mengembalikan barang yang
dipinjam
· Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
· Menepati janji
|
4. Toleransi
adalah sikap dan tindakan yang menghargai
keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan
|
· Tidak mengganggu teman yang
berbeda pendapat
· Menerima kesepakatan meskipun
berbeda dengan pendapatnya
· Dapat menerima kekurangan orang
lain
· Dapat mememaafkan kesalahan
orang lain
· Mampu dan mau bekerja sama
dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan
keyakinan
· Tidak memaksakan pendapat atau
keyakinan diri pada orang lain
|
5. Gotongroyong
adalah bekerja bersama-sama dengan orang
lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong
menolong secara ikhlas.
|
· Terlibat aktif dalam bekerja
bakti membersihkan kelas atau sekolah
· Kesediaan melakukan tugas
sesuai kesepakatan
· Bersedia membantu orang lain
tanpa mengharap imbalan
· Aktif dalam kerja kelompok
|
6. Santun atau sopan
adalah sikap baik dalam pergaulan baik
dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada
tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
|
· Menghormati orang yang lebih
tua.
· Tidak meludah di sembarang
tempat.
· Tidak menyela pembicaraan pada
waktu yang tidak tepat
· Mengucapkan terima kasih
setelah menerima bantuan orang lain
· Bersikap 3S (salam, senyum,
sapa)
· Meminta ijin ketika akan
memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain
|
7. Percayadiri
adalah kondisi mental atau psikologis
seseorang yang memberi keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak
|
· Berpendapat atau melakukan
kegiatan tanpa ragu-ragu.
· Mampu membuat keputusan dengan
cepat
· Tidak canggung dalam bertindak
· Berani presentasi di depan
kelas
· Berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan
|
4. Teknik dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru
secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung
dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan
karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk
observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk
mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian
menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan
sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang
diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan
memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator
penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala
hasil pengamatan antara lain berupa :
1) Selalu,
sering, kadang-kadang, tidak pernah
2) Sangat
baik, baik, cukup baik, kurang baik
(lihat lembar contoh instrumen).
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik
dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala
atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan
mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah
hendaknya :
1) Dilakukan
dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator
atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2) Menggunakan
pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
3) Pencatatan
dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan
dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
b. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk
skala Likert atau skala semantic
differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai
suatu gejala atau fenomena. Sedangkan
skala semantic differential yaitu
skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang
sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif
terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan
skala semantic differential adalah
data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau
karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
2) Gunakan
kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3) Usahakan
pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan
pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5) Hindarkan
pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan
harus berlaku bagi semua responden
c. Penilaian Antarpeserta didik
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta
didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat
menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.
d. Jurnal
Jurnal
merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
Kelebihan
yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan
demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami
peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal
adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu
kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian
dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka
objektivitasnya berkurang.
Terkait
dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku
peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan
ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian
dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1)
Catatan
atas pengamatan guru harus objektif
2)
Pengamatan
dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian /
peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3)
Pencatatan
segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
1)
Penyekoran
pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh
skala 1 sampai dengan 4.
2)
Guru
menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
3)
Pada
masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
4)
Setiap
aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi
skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
5)
Jumlahkan
skor pada masing-masing aspek.
6)
Skor
yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
7)
Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup
(C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan
membandingkan dengan kriteria penilaian
5. Contoh Instrumen beserta Rubrik Penilaian
- Observasi
1)
Pedoman
Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk
:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual
peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas :
………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok :
…………………..
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
|
|
|
|
2
|
Mengucapkan
rasa syukur atas karunia Tuhan
|
|
|
|
|
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
|
|
|
|
|
4
|
Mengungkapakan
kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
|
|
|
|
|
5
|
Merasakan
keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh
nilai adalah :
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor :3,33 < skor
≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh
skor :1,33 < skor≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor:skor ≤ 1,33
2)
Pedoman
Observasi Sikap Jujur
Petunjuk
:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 =
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas :
………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok :
…………………..
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Tidak
nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
|
|
|
|
|
2
|
Tidak
melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
|
|
|
|
|
3
|
Mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu apa adanya
|
|
|
|
|
4
|
Melaporkan
data atau informasi apa adanya
|
|
|
|
|
5
|
Mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
- Penilaian
Diri
1) Lembar
Penilaian Diri Sikap Spiritual
Petunjuk
1.
Bacalah
pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai
dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan
kalian sehari-hari
Nama
Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi
Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
No |
Pernyataan
|
TP
|
KD
|
SR
|
SL
|
1
|
Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah
mempelajari ilmu pengetahuan
|
|
|
|
|
2
|
Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
kegiatan
|
|
|
|
|
3
|
Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan
|
|
|
|
|
4
|
Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan
pendapat di depan umum
|
|
|
|
|
5
|
Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat
kebesaranNya
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
2)
Lembar Penilaian DiriSikap
Tanggungjawab
Nama
Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi
Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Petunjuk
:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap
sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 =
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Sebagai peserta didik saya melakukan
tugas-tugas dengan baik
|
|
|
|
|
2
|
Saya berani menerima resiko atas tindakan
yang dilakukan
|
|
|
|
|
3
|
Saya menuduh orang lain tanpa bukti
|
|
|
|
|
4
|
Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam
dari orang lain
|
|
|
|
|
5
|
Saya berani meminta maaf jika melakukan
kesalahan yang merugikan orang lain
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
- Penilaian
Antarpeserta didik
1)
Daftar
Cek
Lembar Penilaian Antarpeserta Didik
Sikap Disiplin
Petunjuk
:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial
peserta didik lain dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan
perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Tidak
= apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan
sesuai aspek pengamatan.
Nama
penilai :
Tidak diisi
Nama
peserta didik yang dinilai :
...............
Kelas :
...............
Mata
pelajaran :
...............
No
|
Sikap yang diamati
|
Melakukan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Masuk
kelas tepat waktu
|
|
|
2
|
Mengumpulkan
tugas tepat waktu
|
|
|
3
|
Memakai
seragam sesuai tata tertib
|
|
|
4
|
Mengerjakan
tugas yang diberikan
|
|
|
5
|
Tertib
dalam mengikuti pembelajaran
|
|
|
6
|
Mengikuti
praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan
|
|
|
7
|
Membawa
buku tulis sesuai mata pelajaran
|
|
|
8
|
Membawa
buku teks mata pelajaran
|
|
|
Jumlah
|
|
|
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
2)
Skala
Penilaian (rating scale)
Skala penilaian akan digunakan
dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian antarpeserta didik
diatur sebagai berikut:
1)
Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen
penilaian skala penilaian berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi
inti spiritual dan sosial.
2)
Guru mata pelajaran membagikan instrumen
penilaian kepada setiap peserta didik di setiap kelas.
3)
Peserta didik menentukan nomor rangking
kedudukan teman-temannya dari urutan nomor 1 (satu) sampai nomor terakhir
sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan, kecuali nama dirinya
sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik dalam
bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
4)
Penyelenggaraan penilaian antarpeserta
didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal satu kali dalam satu semester
dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak dilakukan serentak
dalam satu minggu.
5)
Hasil penilaian sikap peserta didik
diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas.
6)
Wali kelas menggabungkan skor penilaian
sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian observasi, penilaian diri, dan
jurnal.
Contoh Instrumen:
DAFTAR CEK PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK
Nama
penilai :
Tidak diisi
Nama
peserta didik yang dinilai :
...............
Kelas :
...............
Mata
pelajaran :
...............
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
Tidak
nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
|
|
|
|
|
2
|
Tidak
melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
|
|
|
|
|
3
|
Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
|
|
|
|
|
4
|
Melaporkan
data atau informasi apa adanya
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
Petunjuk
penskoran :
Lihat
petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
- Jurnal
1)
Model Pertama
Petunjuk
pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a)
Tulislah
identitas peserta didik yang diamati
b)
Tulislah
tanggal pengamatan.
c)
Tulislah
aspek yang diamati oleh guru.
d)
Ceritakan
kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan
Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru
terkait dengan Kompetensi Inti.
e)
Tulislah
dengan segera kejadian
f)
Setiap
kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
g)
Simpanlah
kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Format:
|
Petunjuk
penskoran
Lihat
petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
2)
Model Kedua
Petunjuk
pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a)
Tulislah
Aspek yang diamati
b)
Tulislah
identitas peserta didik yang diamati
c)
Tulislah
tanggal pengamatan.
d)
Tulislah
aspek yang diamati oleh guru.
e)
Ceritakan
kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan
Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru
terkait dengan Kompetensi Inti.
f)
Tulislah
dengan segera kejadian yang diamati
g)
Setiap
kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h)
Simpanlah
kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Contoh
Format Jurnal
Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..
No.
|
Hari/
Tanggal
|
Kejadian
|
Keterangan
|
|
|
|
|
6.
Pelaksanaan Hasil
Penilaian
Pelaksanaan
penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik setiap mata pelajaran untuk
dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai laporan
penilaian satuan pendidikan. Secara umum, pelaksanaan penilaian sikap sama
dengan penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus
berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip
valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan
kriteria, dan akuntabel.
Tahap Pelaksanaan Penilaian kompetensi sikap
adalah sebagai berikut:
a. Pada
awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi sikap yang akan
dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi,
gotong royong, santun atau sopan, atau percaya diri.
b. Pendidik
mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam RPP. Bentuk instrumen yang dikembangkan disesuaikan
dengan jenis aspek yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat memilih
salah satu dari empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu observasi,
penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal
c. Pendidik
memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap yang akan
dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya.
d. Memeriksa
dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman penskoran dan kriteria
penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Hasil
penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada setiap akhir
pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil pengembangan sikapnya,
(b) mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yang sudah dicapai sesuai
kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki sikap
yang masih rendah dan berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d)
menjadi bagian refleksi bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan
sikap peserta didik di masa yang akan datang.
f. Tindak
lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan
proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran
yang bersangkutan tanpa harus memperhatikan pencapaian kompetensi dasar terkait
dari aspek kompetensi sikap.
g. Pada
akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester dibuat grafik
perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi
sikap. Grafik perkembangan digunakan sebagai bahan refleksi proses pembelajaran
dan pembinaan sikap. Rata-rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali
kelas oleh masing-masing pendidik pengampu mata pelajaran sebagai nilai raport
7. Pengolahan Penilaian
Data
penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik observasi,
penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik. Sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Pada
akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan
hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif.
Laporan penilaian sikap dalam bentuk
nilai kualitatif dan deskripsi dari
sikap peserta didik untuk mata pelajaran yang bersangkutan dan antarmata
pelajaran. Nilai kualitatif menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap
kriteria yang ditentukan. Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4
kategori yaitu :
a.
sangat
baik (SB)
b.
baik
(B),
c.
cukup
(C),
d.
kurang
(K).
Sedangkan
deskripsi memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran . Deskripsi
sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan
sikap yang masih perlu ditingkatkan.
Contoh uraian deskripsi sikap dalam mata pelajaran antara lain :
·
Menunjukkan
sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, perlu ditingkatkan sikap percaya
diri
·
Menunjukkan
sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, dan percaya diri
Sedangkan
deskripsi sikap antarmata pelajaran menjadi tanggung jawab wali kelas melalui
analisis nilai sikap setiap mata pelajaran dan proses diskusi secara periodik
dengan guru mata pelajaran. Deskripsi sikap antarmata pelajaran menguraikan
kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu ditingkatkan apabila
ada secara keseluruhan, serta rekomendasi untuk peningkatan. Contoh uraian
deskripsi sikap antarmatapelajaran
antara lain :
·
Menunjukkan
sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, toleransi, gotong royong, santun,
dan percaya diri. Perlu ditingkatkan sikap tanggung jawab, melalui pembiasaan
penugasan mandiri di rumah.
·
Menunjukkan
sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong
royong, santun, dan percaya diri
Pelaksanaan
penilaian sikap menggunakan berbagai teknik dan bentuk penilaian yang
bervariasi dan berkelanjutan agar menghasilkan penilaian otentik secara utuh.
Nilai sikap diperoleh melalui proses pengolhan nilai sikap. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengolahan nilai antara lain :
a.
Pengolahan
nilai sikap dilakukan pada akhir kompetensi dasar dan akhir semester.
b.
Pengolahan
nilai berdasarkan sikap yang diharapkan sesuai tuntutan kompetensi dasar.
c.
Pengolahan
nilai ini bersumber pada nilai yang diperoleh melalui berbagai teknik penilaian
.
d.
Menentukan
pembobotan yang berbeda untuk setiap teknik penilaian apabila diperlukan,
dengan mengutamakan teknik observasi memiliki bobot lebih besar.
e.
Pengolahan
nilai akhir semester bersumber pada semua nilai sikap sesuai kompetensi dasar
semester bersangkutan.
Contoh
Pengolahan Nilai Sikap
a.
Pengolahan Nilai Sikap Mata Pelajaran
1) Nilai Sikap
Suatu
penilaian sikap peduli menghasilkan skor 3,6 dengan teknik penilaian
antarpeserta didik, dan skor 2,8 dengan observasi guru. Apabila bobot penilaian
antarpeserta didik adalah 1, sedangkan observasi 2, maka perolehan skor akhir
adalah :
Karena
skor akhir adalah 3,07 maka nilainya adalah Baik (B).
2)
Deskripsi Sikap:
Deskripsi sikap dirumuskan berdasarkan akumulasi
capaian sikap selama pembelajaran sejumlah kompetensi dasar(KD) pada semester
berjalan. Rumusan deskripsi sikap berdasarkan kecenderungan perolehan capaian
nilai. Contoh sebagai berikut :
·
Menunjukkan sikap jujur, iman dan taqwa,
dan tanggung yang sangat baik , perlu
ditingkatkan sikap disiplin.
·
Sikap sudah sangat baik, namun sikap
disiplin masih perlu ditingkatkan.
C.
KESIMPULAN
Penilaian
sikap sebenarnya merupakan sesuatu yang sudah sangat lazim dilaksanakan dalam
dunia pendidikan. Namun, pada kurikulum 2013 penilaian sikap menjadi sesuatu
yang utama sesuai dengan latar belakang lahirnya kurikulum 2013. Penilaian
sikap juga ditempatkan pada tataran yang nyata dan maujud dalam proses
penilaian.
Komentar
Posting Komentar