KERIS

Purba mendaptkan sebilah keris sebagai kenang-kenangan dari kakeknya di desa. Keris itu sebenarnya akan diberikan kepada ayahnya, namun karena ayah Purba  sudah meninggal, ialah yang harus menerimanya. Ia sebenarnya menolak pemberian itu karena  tidak tahu buat apa benda seperti itu di jaman seperti sekarang. Sala-salah berurusan dengan polisi karena membawa senjata tajam.  Namun ibunya menyuruh menerimanya, agar  hati kakek senang.  Purbapun akhirnya menerima keris yang dibungkus dengan kain putih/kafan itu. Ia sempat gemetaran ketika ketika mendengar pesan kakek bahwa keris ini adalah warisan dari nenek-moyang mereka yang merupakan salah satu pasukan Diponegoro. 

Sesampai di kota,  Purba gelisah dengan keris itu. Ia sering bermimpi seperti melihat perang Diponegoro yang maha dasyat itu. Seorang perajurit yang gagah berani memandangnya dengan tajam sambil berteriak agar Purba mau merawat tanah Jawa dan isinya.

Purba berkeputusan mau menyerahkan keris itu kepada temannya, seorang anak bule yang hobinya mengoleksi barang-barang antik, termasuk keris. Temannya sangat senang. Namun, ketika keris itu diberikan, temannya jatuh lemah tak berdaya. Purba membawa pulang keris itu dan berjanji kan menyimpannya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAMPEL KELAS IX

LATIHAN UJIAN NASIONAL 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP

SOAL-SOAL BAHASA INDONESIA